Friday, April 21, 2017

[BIOMETRI LENGKAP] PRINSIP UJI PARAMETER TERHADAP POPULASI (PARAMETRIK)


[BIOMETRI LENGKAP] PRINSIP UJI PARAMETER TERHADAP POPULASI (PARAMETRIK)
Sumber gambar : http://showmecon.com/sponsor/parameter-security/


A.      Prinsip Uji terhadap Parameter Populasi
Parameter merupakan nilai yang dimiliki oleh populasi yang dapat berupa rata-rata, simpangan baku, arians/ragam atau pun lainnya. Uji terhadap parameter populasi digunakan untuk menyelidiki ada tidaknya perubahan yang signifikan pada suatu populasi dan nilai parameternya telah diketahui sebelumnya. Dalam penyelidikannya dilakukan melalui penelitian sampling. Hal ini dikarenakan pengujian tidak memerlukan uji statistika inferensial, cukup dianalisis menggunakan statistika deskriptif.

B.       Persyaratan Uji terhadap Parameter Populasi
1.      Data sampel merupakan hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval atau rasio
2.      Populasi tersebar normal (harus diuji terlebih dahulu sebelum melakukan uji terhadap parameter dan prosedurnya)
3.      Ukuran sampel disesuaikan dengan jenis penelitian dan tigkat ketelitian yagn diinginkan

C.      Cara perhitungan uji terhadap parameter populasi
             1.      Uji terhadap parameter populasi dengan simpangan baku telah diketahui.
             Syaratnya:
 a.       rata-rata populasi diketahui
 b.      simpangan bakunya diketahui
 c.       analisis menggunakan tabel distibusi z
Rumus Tabel Distribusi z

z hitung = (Ῡ- µ)/(σ⁄√n)

        Cara memaknai hasilnya maka menggunakan pengujian dengan prinsip uji dua pihak dengan rumusan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut
H0 (Ho)           : µ=µo
H1(Ha)            : µ≠µa


Apabila menggunakan uji satu pihak, maka
H0 (Ho)           : µ ≤ µo
H1 (Ha)            : µ > µo

           2.      Uji terhadap parameter populasi dengan simpangan baku populasi yang tidak diketahui
           Syaratnya:
a.       simpangan bakunya tidak diketahui
b.      analisis menggunakan tabel distibusi t
Rumus Tabel Distribusi t

t hitung = (Ῡ-µ )/(S⁄n)

Cara memaknai hasilnya maka menggunakan pengujian dengan prinsip uji dua pihak dengan rumusan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut
H0 (Ho)           : µ=µo
H1(Ha)            : µ≠µa
Apabila menggunakan uji satu pihak, maka
H0 (Ho)           : µ ≤ µo
H1 (Ha)            : µ > µo
apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak, sebaliknya t hitung < t tabel maka Ho diterima.


D.      Prinsip uji beda rata-rata untuk data berpasangan
Syarat :
1.    Populasi data berdistribusi normal
2.    Data sampel berbentuk skala interval atau rasio
3.    Rata-rata populasi tidak diketahui
4.    Nilai simpangan baku tidak diketahui
5.    Ukuran sampel disesuaikan dengan jenis dan tingkat ketelitian yang diinginkan.
Rumus yang digunakan

t hitung = B/(Sb ⁄ n)

E.       Prinsip uji beda rata-rata pada data tidak berpasangan
Syarat
             1.      Populasi berdistribusi normal
             2.      Data sampel berbentuk skala interval atau rasio
             3.      Parameter populasi tidak diketahui
             4.      Ukuran sampel disesuaikan dengan jenis dan tingkat ketelitian yang diinginkan
             5.      Uji heterogenitas dengan menggunakan model distribusi F
             Rumus

F=(s^2  lebih besar)/(s^2  lebih kecil)


             6.      Pengujian menggunakan Uji T

No comments:

Post a Comment